KETIKA AGAMA DENGAN IPTEK SALING BERHUBUNGAN
Pengertian dasar dari Ilmu pengetahuan (sains) adalah
pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut
metode ilmiah (scientific method). Sedang teknologi adalah pengetahuan dan
ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari
segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan
iptek. Agama yang dimaksud di sini, adalah agama Islam, yaitu agama yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, untuk mengatur hubungan manusia
dengan Penciptanya (dengan aqidah dan aturan ibadah), hubungan manusia dengan
dirinya sendiri (dengan aturan akhlak, makanan, dan pakaian), dan hubungan
manusia dengan manusia lainnya (dengan aturan mu’amalah dan uqubat/sistem
pidana). Dalam Al Qur’an surat Ali Imron ayat 190 – 191 yang artinya :
“Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,. (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka.”
Dari ayat diatas menjelaskan betapa pentingnya ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk dipelajari dan dimiliki. Secara garis besar,
berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga)
jenis paradigma :
Pertama, paradagima
sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan iptek adalah terpisah satu
sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat, agama telah dipisahkan dari
kehidupan agama tidak dinafikan eksistensinya, tapi hanya dibatasi
perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan tuhannya. Agama
tidak mengatur kehidupan umum/publik. Paradigma ini memandang agama dan IPTEK tidak
bisa mencampuri dan mengintervensi yang lainnya.
Kedua, paradigma
sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi
agama sama sekali. Agama itu tidak ada, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun
dengan IPTEK. IPTEK bisa berjalan secara independen dan lepas
secara total dari agama. Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler di atas,
tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara
sekularistik, yaitu tidak dinafikan keberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya
dalam hubungan vertikal manusia-tuhan. Berdasarkan paradigma sosialis ini, maka
agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan IPTEK. Seluruh bangunan
ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis didasarkan pada ide dasar
materialisme, khususnya Materialisme Dialektis. Paham Materialisme Dialektis
adalah paham yang memandang adanya keseluruhan proses perubahan yang terjadi
terus menerus melalui proses dialektika, yaitu melalui pertentanganpertentangan
yang ada pada materi yang sudah mengandung benih perkembangan itu sendiri. Sedang
dalam paradigma sosialis, agama dipandang secara ateistik, yaitu dianggap
tidak ada (in-exist) dan dibuang sama sekali dari kehidupan. Berdasarkan
paradigma sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan
iptek.
Ketiga, paradigma
Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur
kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah
Islam yang terwujud dalam apa-apa yang ada dalam al-Qur`an dan al-Hadits-- menjadi
qaidah fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang di atasnya dibangun
seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia.
Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun
segala pemikirannya berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini
bisa kita pahami dari ayat yang pertama kali turun (artinya) :
“Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.”(Qs. Al-Alaq [96]: 1).
Ayat ini berarti
manusia telah diperintahkan untuk membaca guna memperoleh berbagai pemikiran
dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh lepas dari Aqidah
Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi rabbika, yaitu tetap berdasarkan iman
kepada Allah, yang merupakan asas Aqidah Islam.
Paradigma inilah yang telah mencetak muslim-muslim yang taat dan
shaleh tapi sekaligus cerdas dalam iptek. Itulah hasil dan prestasi cemerlang
dari paradigma Islam ini yang dapat dilihat pada masa kejayaanIPTEK Dunia
Islam antara tahun 700 M - 1400 M.
Pada masa inilah dikenal nama-nama seperti :
1. Jabir bin Hayyan (w. 721) sebagai ahli
kimia termasyhur,
2. Al-Khawarizmi (w. 780) sebagai ahli matematika
dan astronomi,
3. Al-Battani (w. 858) sebagai ahli astronomi dan
matematika,
4. Al-Razi (w. 884) sebagai pakar kedokteran,
ophtalmologi, dan kimia,
5. Tsabit bin Qurrah (w. 908) sebagai ahli
kedokteran dan teknik, dan masih banyak lagi.
Be The "BEST" or The "WORSE" Leader ?
Kita sebagai makhluk sosialpun terkadang memiliki keinginan lebih dan juga kedudukan yang lebih dari orang - orang lain seperti menjadi seorang "leader" atau yang biasa kita sebut dengan "pemimpin". Tapi sifat tersebut dapat bernilai positif dan juga negatif, dikatakan sifat tersebut dapat bernilai positif saat orang tersebut menggunakan cara - cara bijak untuk menggapai posisi tersebut dan membawa kesejahteraan orang - orang yang berada di sekitarnya. Dan sifat tersebut dapat dikatakan negatife ketika orang tersebut menggunakan cara - cara licik dan keji untuk untuk menggapai posisi tersebut dan mengakibatkan penderitaan pada orang lain. Karena jika seseorang yang tidak dapat mengontrol ambisinya yang semula ambisi tersebut adalah ambisi yang bernilai positive dapat berubah menjadi sebuah ambisi yang negative karena dirinya sendiri yang lepas kendali. Seseorang dapat lepas kendali jika emosi dan amarahnya tidak dapat di kontrol lagi dan menyebabkan ego orang tersebut membesar dan tidak dapat terkendali. Dari ego itulah seseorang dapat melakukan apapun demi menggapai apa yang dia inginkan meskipun cara yang dia lakukan tidak benar.
Seseorangpun kadang rela mengorbankan sahabatnya demi menggapai keinginannya. Egolah yang dapat merubah seseorang yang awalnya baik menjadi seseorang yang munafik. Untuk menjadi seorang pemimpinpun tak cuma berusaha saat kita berupaya menggapainya. Usaha yang sangat besar adalah saat kita telah menjadi pemimpin. Karena disitulah kita akan belajar untuk menjadi seorang "Sahabat yang perhatian". Karena pemimpin yang baik bukan pemimpin yang dapat mengatur dan memerintah semua anggotanya menjadi seperti apa yang dia inginkan. Pemimpin yang baik juga bukan pemimpin yang hanya memikirkan kesejahteraan hidupnya saja dan acuh tak acuh dengan kesejahteraan anggotanya. Seorang pemimpin dapat di bilang baik ketika pemimpin tersebut menganggap seluruh anggotanya adalah sahabatnya yang perlu ia beri perhatian dan saling memberi masukan satu dengan yang lainnya. Karena dengan menganggap anggotanya sebagai sahabat pemimpin tersebut akan berusaha dengan keras untuk mengerti dan mengetahui bagaimana sifat dan keinginan satu persatu anggotanya. Dari situlah anggotanya pasti dapat terbuka dengan pemimpin mereka, tetapi bila pemimpin tersebut memiliki ego yang besar dan tidak mengatur masalah internalnya terlebih dahulu dengan anggotanya dan ia lebih memilih langsung memberikan perintah kepada anggotanya untuk melakukan hal - hal yang ingin ia capai pstilah tidak dapat berjalan dengan lancar, karena mereka "para anggota" tak akan bisa sejalan dengan kemauan pemimpinnya karena mereka belum dekat dengan masing - masing anggota lainnya dan juga dengan pemimpinnya sendiri.
Dan lain cerita bila sang pemimpin tersebut telah dekat dan bersahabat dengan anggotanya, pastilah anggotanya akan mengerti satu sama lain dan juga mengerti apa tujuan utama mereka tanpa di perintah sekalipun pasti mereka akan mengerti tujuan pemimpin mereka, karena mereka telah mengenal pemimpin mereka. Menjadi sahabat yang perhatian juga harus bisa mengerti harapan dan kesejahteraan anggotanya. Menjadi seorang pemimpin tidaklah semudah dan se-menyenangkan seperti anggapan kita semua, seorang pemimpin tak hanya menjadi sahabat yang perhatian kepada tiap anggotanya, seorang pemimpinpun juga harus menjadi tauladan yang baik kepada semua anggotanya, seorang pemimpinpun juga harus dapat menyatukan anggotanya, seorang pemimpin juga harus tegas dalam memilih keputusan, dan seorang pemimpin juga harus memiliki tanggung jawab yang besar atas semua tugas yang telah ia emban. Menjadi seorang pemimpin hanya memiliki dua pilihan, yaitu menjadi pemimpin yang baik ataukah menjadi pemimpin yang buruk. Menjadi pemimpin yang baik tidaklah suatu pilihan yang berat bila kita benar - benar berusaha dan ikhlas menjalani semuanya dan menerima kenyataan yang ada.
Seseorangpun kadang rela mengorbankan sahabatnya demi menggapai keinginannya. Egolah yang dapat merubah seseorang yang awalnya baik menjadi seseorang yang munafik. Untuk menjadi seorang pemimpinpun tak cuma berusaha saat kita berupaya menggapainya. Usaha yang sangat besar adalah saat kita telah menjadi pemimpin. Karena disitulah kita akan belajar untuk menjadi seorang "Sahabat yang perhatian". Karena pemimpin yang baik bukan pemimpin yang dapat mengatur dan memerintah semua anggotanya menjadi seperti apa yang dia inginkan. Pemimpin yang baik juga bukan pemimpin yang hanya memikirkan kesejahteraan hidupnya saja dan acuh tak acuh dengan kesejahteraan anggotanya. Seorang pemimpin dapat di bilang baik ketika pemimpin tersebut menganggap seluruh anggotanya adalah sahabatnya yang perlu ia beri perhatian dan saling memberi masukan satu dengan yang lainnya. Karena dengan menganggap anggotanya sebagai sahabat pemimpin tersebut akan berusaha dengan keras untuk mengerti dan mengetahui bagaimana sifat dan keinginan satu persatu anggotanya. Dari situlah anggotanya pasti dapat terbuka dengan pemimpin mereka, tetapi bila pemimpin tersebut memiliki ego yang besar dan tidak mengatur masalah internalnya terlebih dahulu dengan anggotanya dan ia lebih memilih langsung memberikan perintah kepada anggotanya untuk melakukan hal - hal yang ingin ia capai pstilah tidak dapat berjalan dengan lancar, karena mereka "para anggota" tak akan bisa sejalan dengan kemauan pemimpinnya karena mereka belum dekat dengan masing - masing anggota lainnya dan juga dengan pemimpinnya sendiri.
Dan lain cerita bila sang pemimpin tersebut telah dekat dan bersahabat dengan anggotanya, pastilah anggotanya akan mengerti satu sama lain dan juga mengerti apa tujuan utama mereka tanpa di perintah sekalipun pasti mereka akan mengerti tujuan pemimpin mereka, karena mereka telah mengenal pemimpin mereka. Menjadi sahabat yang perhatian juga harus bisa mengerti harapan dan kesejahteraan anggotanya. Menjadi seorang pemimpin tidaklah semudah dan se-menyenangkan seperti anggapan kita semua, seorang pemimpin tak hanya menjadi sahabat yang perhatian kepada tiap anggotanya, seorang pemimpinpun juga harus menjadi tauladan yang baik kepada semua anggotanya, seorang pemimpinpun juga harus dapat menyatukan anggotanya, seorang pemimpin juga harus tegas dalam memilih keputusan, dan seorang pemimpin juga harus memiliki tanggung jawab yang besar atas semua tugas yang telah ia emban. Menjadi seorang pemimpin hanya memiliki dua pilihan, yaitu menjadi pemimpin yang baik ataukah menjadi pemimpin yang buruk. Menjadi pemimpin yang baik tidaklah suatu pilihan yang berat bila kita benar - benar berusaha dan ikhlas menjalani semuanya dan menerima kenyataan yang ada.
Kemampuan Interpersonale ( KI )
Kadang kita belum mengerti apakah "KI" atau Kemampuan Interpersonale itu, seakan Kemampuan Interpersonale bukanlah bagian dari hidup kita. Itulah sifat manusia yang terkadang kurang peka terhadap hal - hal yang sepele apalagi hal tersebaut tak bersangkutan dengan dirinya. Kemampuan Interpersonale sebenarnya kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam hidup kita karena kita diciptakan sebagai makhluk sosial di dunia ini. Pengertian tentang Kemampuan Interpersonale adalah suatu kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan dan besosialisasi dengan individu lain, kenapa kita sangat membutuhkan Kemampuan Interpersonale sudah sangatlah jelas sekarang. Tapi kita pasti bertanya - tanya lagi bagaimana kita bisa mengukur atau melihat seberapa jauh Kemampuan Interpersonale kita ?. Memang Kemampuan Interpersonale seseorang tidak dapat di ukur dengan nilai secara nyata. Karena Kemampuan Interpersonale sebenarnya kemampuan yang tidak bisa hanya di pelajari secara teori saja, kita harus bisa menerapkan Kemampuan Interpersonale kita di lingkungan sekitar.
Fungsi dari Kemampuan Interpersonale sangatlah banyak dan bahkan tidak dapat di jelaskan secara keseluruhan dalam cerita kali ini. Salah satu fungsi ketika kita telah memiliki Kemampuan Interpersonale adalah kita bisa mengerti apa yang harus kita lakukan ketika orang yang kita sayangi seperti pacar, sahabat maupun keluarga ketika sedih, senang, marah ataupun perasaan yang lainnya. Sifat dan cara bergaul tiap seseorang pun pasti berbeda antara satu dengan yang lainnya, karena itu tiap orang pasti memiliki teman dekat yang berbeda pula yang biasa kita sebut dengan sahabat. Dari sahabat itulah Kemampuan Interpersonale sangat di butuhkan, karena jika tindakan ataupun tingkah laku yang kita perbuat sesuai seperti apa yang di inginkan sahabat kita pastilah sahabat kita merasa sangat nyaman berada di samping kita. Perasaan yang sebaliknyapun akan timbul bila kita melakukan tindakan maupun tingkah laku yang tidak sesuai dengan apa yang di inginkan sahabat kita. Apalagi sosok sahabat sangatlah penting bagi hidup seseorang, sebagai seseorang yang dapat di percaya untuk menjaga rahasia dan juga memberikan solusi terbaik atas semua masalah yang kita hadapi.
Kemampuan Interpersonale seseorang dapat dikatakan baik jika seseorang tersebut telah peka terhadap lingkungan sekitarnya. Orang tersebut akan mengerti apa yang harus dia lakukan saat kondisi apapun, dan orang tersebut akan selalu sigap saat kondisi tersebut berubah sewaktu - waktu. Apapun kondisi yang dia hadapi dia pasti dapat menempatkan dirinya di posisi yang sesuai dengan kemampuan yang dia miliki, orang tersebut juga secara cepat akan memberikan suatu "warna" dalam lingkungan sekitarnya. "Warna" dapat di artikan sebuah kegembiraan, solusi, maupun perubahan yang siknifikan. Itulah kenapa Kemampuan Interpersonale sangatlah dibutuhkan oleh seseorang dalam kehidupannya. Karena dengan Kemampuan Interpersonale juga kita dapat menjadi seorang yang paling berpengaruh di lingkungan kita.
Kemampuan Interpersonale seseorang dapat dikatakan baik jika seseorang tersebut telah peka terhadap lingkungan sekitarnya. Orang tersebut akan mengerti apa yang harus dia lakukan saat kondisi apapun, dan orang tersebut akan selalu sigap saat kondisi tersebut berubah sewaktu - waktu. Apapun kondisi yang dia hadapi dia pasti dapat menempatkan dirinya di posisi yang sesuai dengan kemampuan yang dia miliki, orang tersebut juga secara cepat akan memberikan suatu "warna" dalam lingkungan sekitarnya. "Warna" dapat di artikan sebuah kegembiraan, solusi, maupun perubahan yang siknifikan. Itulah kenapa Kemampuan Interpersonale sangatlah dibutuhkan oleh seseorang dalam kehidupannya. Karena dengan Kemampuan Interpersonale juga kita dapat menjadi seorang yang paling berpengaruh di lingkungan kita.
Posted by Unknown
Cucuran Keringat Gerigi 2013
“Cucuran keringat
yang tak terhitung” kalimat yang tepat untuk menggambarkan GERIGI ITS 2013.
Jum’at 30 Agustus 2013 pembukaan GERIGI 2013 dilaksanakan di Taman Alumni
sekitar pukul 15.00 WIB yang disinari dengan kuningnya sinar matahari sore itu.
Teriknya matahari sore itu tak mengurangi semangat juang para mahasiswa baru
ITS 2013 untuk mengikuti GERIGI 2013. Aku yang tergabung dalam Kominal 3
Kelompok 3 yang berjuluk Sungai Kalimas sangatlah senang bisa bertemu dan
berkenalan dengan mahasiswa baru ITS 2013 dengan berbagai macam jurusan dan
juga dari asal yang berbeda-beda. Dan pada hari itu pula ternyata aku terpilih
sebagai ketua kelompok Sungai Kalimas, dengan bismillah dan tanggung jawab
tinggi aku terima gelar tersebut yang telah di percayakan kepadaku dari
teman-teman Sungai Kalimas. Oh iya ada yang lupa nih di hari Kamis 29 Agustus
2013 kami Sungai Kalimas juga telah berlatih hingga larut malam lho, demi
mempersiapkan dan mengompakkan kelompok kami. Kerja keras dan persiapan yang
matang kami lakukan demi memeriahkan GERIGI 2013 dan demi kekompakan kelompok
kami juga.
Pada hari kedua GERIGI yaitu Sabtu 31 Agustus
2013 kami mulai mendapatkan banyak materi dari berbagai narasumber yang
mengagumkan mulai dari materi “Peran Mahasiswa” yang memiliki lima peran
penting yaitu Agent of Change, Social Control, Iron Stock, Moral Force, dan
peka terhadap lingkungan sekitar. Dan materi kedua pada hari itu adalah
Tridarma Perguruan Tinggi yang memiliki 3 pokok penting yaitu Pendidikan,
Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat disini narasumber menjelaskan secara
detail satu-persatu 3 pokok penting yang aku sebutin di atas. Setelah materi
kedua ini kami mendapatkan waktu untuk istirahat dan sholat, kami mendapatkan
konsumsi dari para panitia GERIGI 2013 biarpun menunya biasa saja tapi nikmat
rasanya bila dimakan bersama-sama, panitia GERIGI juga di bagi menurut tugasnya
masing-masing demi mempermudah membagi tugas dan memperlancar jalannya acara.
Pembagian kepanitiaan GERIGI 2013 yaitu SC, OC dan IC dari ketiga nama
kepanitiaan di atas memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Oh iya pada
hari ini juga kami “Komunal 3” disuruh para panitia untuk membawa ketela pohong
rebus lho katanya untuk bekal makan, lucu banget sih saat lihat temen-temenku
bersama-sama makan ketela pohong rebusnya, tapi benar-bemar asik bisa kenal
mereka semua. Ada yang lupa lagi nih pada hari ini juga saat pagi hari tadi
kami tiap kelompok juga telah menampilkan show off kita masing-masing, seru dan
meriahnya bukan main. Setelah selesai makan dan sholat acarapun dilanjutkan
dengan materi lagi yaitu tentang Pergerakan Mahasiswa yang menceritakan betapa
pentingnya mahasiswa untuk menjembatani antara masyarakat dan pemerintah. Dan
materi selanjutnya adalah tentang MUBES 4 (Musyawarah Besar 4) memberitahukan
kepada kami anak-anak mahasiswa baru tentang struktur organisasi di ITS dan
kegunaan tiap organisasi atau himpunan tersebut. Di materi ini juga terdapat
game yang mengasikkan dan mendapatkan hadiah buku. Setelah materi Mubes 4 kami
diberi waktu untuk sholat sejenak karena waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB. Dan
materi terakhir hari ini adalah Keilmiahan, disini kami di ajari tentang pengertian
keilmiahan dan cara membuat keilmiahan dan cara mempresentasikannya juga.
Setelah materi keilmiahan selesai kami dipersilahkan pulang. Namun ternyata
ketua Komunal dan ketua Kelompok dihimbau untuk berkumpul di SCC untuk
pemberian tugas selanjutnya pada pukul 18.30, padahal acara kami baru selesai
pukul 17.00. Tapi aku berusaha semaksimal mungkin tuk memikul tanggung jawabku
sebagai ketua kelompok.
Minggu, 1 September 2013
hari terakhir tuk acara GERIGI 2013 dan kami di satukan menjadi satu KOMUNAL hari
ini untuk bersiap melakukan Show Off komunal di Taman Alumni nanti siang, saat
pagi hari seperti biasa, kami mendapatkan materi terlebih dahulu yaitu mengenai
Karakter Mahasiswa yang berisi bagaimana sifat / kepribadian yang seharusnya
dimiliki oleh seorang Mahasiswa dan pengertian kata “Ideal” bagi seorang
Mahasiswa. Dan dilanjutkan dengan materi kedua dan terakhir yaitu tentang
Wawasan Kebangsaan yang harus ditanamkan pada diri mahasiswa dengan musyawarah
dan kegiatan positive lainnya. Setelah materi kedua selesai kamipun langsung di
gabungkan menjadi satu Komunal, yaitu Komunal 3. Disini kami lansung menuju
Taman Alumni dengan semangat membara dan jargon yang sangat keras, sekitar 420
orang meneriakkan “Susu kaleng” jargon kebangga’an komunal kami. Tepat pukul
10.00 WIB kami sampai di Taman Alumni disusul komunal-komunal yang lainnya,
dengan jargon mereka masing-masing. Taman Alumni menjadi saksi bisu semangat
Maba ITS 2013 yang menggetarkan hati orang-orang yang mendengarkan teriakan
semangat kami yang berkobar, sekitar 4200 Maba ITS 2013 yang terbagi menjadi 10
komunakl saling meneriakan jargon dan menunjukkan Show Off mereka. Dan setelah
istirahat dan semua komunal bergantian untuk melakukan “Frase” dan “Time
Capsule”. Dilanjutkan dengan penutupan acara GERIGI 2013. Rasa sedih yang
sempat tersirat karena harus berpisah dengan teman-teman, tapi ternyata semua
ini belum selesai masih ada 11 acara pasca GERIGI yang harus kami jalani
bersama-sama lagi. Dengan semangat dan senang hati semua akan kami jalani
sesuai perintah yang keluar, karna itu juga memberikan manfaat yang besar
kepada kami MABA ITS 2013, kami jadi saling mengenal satu sama lain. Tidak
hanya satu jurusan, tapi semua jurusan di ITS ini. Itulah kenanganku yang tak
dapat terlupakan tuk GERIGI 2013.
First Time With Information System ITS 2013
SINIO !!!
Aku ingin kita menjadi kami yang terikat dalam suatu ikatan yang erat dan dapat saling membantu dan mengerti, benar-benar menjadi keluarga Sistem Informasi 2013 yang kokoh dan tak mudah terhancurkan, 'kami' berbeda-beda tetap satu seperti semboyan negara kami "Bhineka Tunggal Ika". Berfoto-foto bersama sebelum selesainya acra 'kami' menjadi suatu ciri khas 'kami' itu yang membuat kita semakin cepat akrab dan saling mengenal satu sama lain. Foto di atas adalah kenangan terindah yang takkan kami lupakan pada pertemuan pertama kami. Disanalah kami bersenda gurau untuk yang pertama kalinya, kami berharap yang lain segera bergabung hingga kami menjadi keluarga besar Sistem Informasi ITS 2013. kami tetap kami dan takkan dipisahkan oleh apapun, waktu, umur, masalah, semuanya akan kami hadapi bersama walaupun susah maupun senang.
WE WILL DO OUR BEST !!!
Aku ingin kita menjadi kami yang terikat dalam suatu ikatan yang erat dan dapat saling membantu dan mengerti, benar-benar menjadi keluarga Sistem Informasi 2013 yang kokoh dan tak mudah terhancurkan, 'kami' berbeda-beda tetap satu seperti semboyan negara kami "Bhineka Tunggal Ika". Berfoto-foto bersama sebelum selesainya acra 'kami' menjadi suatu ciri khas 'kami' itu yang membuat kita semakin cepat akrab dan saling mengenal satu sama lain. Foto di atas adalah kenangan terindah yang takkan kami lupakan pada pertemuan pertama kami. Disanalah kami bersenda gurau untuk yang pertama kalinya, kami berharap yang lain segera bergabung hingga kami menjadi keluarga besar Sistem Informasi ITS 2013. kami tetap kami dan takkan dipisahkan oleh apapun, waktu, umur, masalah, semuanya akan kami hadapi bersama walaupun susah maupun senang.
WE WILL DO OUR BEST !!!